Kecerdasan Bisnis dan Manajemen Pengetahuan

 A.    Knowledge Management

Knowledge management (manajemen pengetahuan) adalah proses penerapan pendekatan sistematik untuk menangkap, menyusun, mengelola, dan menyebarkan pengetahuan di sesluruh organisasi untuk mempercepat kerja, menggunakan best practice, dan mengurangi biaya pengerjaan ulang proyek (Noviyanto).

Manfaat manajemen pengetahuan adalah:

1.     Mempercepat akses informasi dan pengetahuan

2.     Meningkatkan proses pengambilan keputusan

3.     Menciptakan inovasi dan perubahan

4.     Meningkatkan efisiensi proses bisnis organisasi atau perubahan

Menurut Max Evans dan Natasha Ali dalam “Bridging Knowledge Management Life Cycle Theory and Practice” menjelaskan knowledge managemen terbagi menjadi beberapa siklus, yaitu identifikasi, pembuatan pengetahuan, penyimpanan, membagikan, menggunakan, pembelajaran, dan improvisasi (LinovHR, 2020).

1.     Identifikasi

Semua bukti baik yang eksplisit maupun implisit akan dianalisis dan brainstorming untuk menemukan potensi pengetahuan yang menjadi dasar utama. Seiring dengan pencarian aset pengetahuan, tahap identifikasi selanjutnya akan melibatkan analisis dan penilaian aset berdasarkan aturan organisasi, budaya dan kriteria evaluasi tertentu.

2.     Pembuatan pengetahuan (Create)

Identifikasi pengetahuan dapat memicu data dan informasi yang diidentifikasi menjadi pengetahuan baru. Pembaharuan pengetahuan ini dibutuhkan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pengetahuan yang tidak terpenuhi sebelumnya. Proses pembuatan dan penciptaan aset pengetahuan baru dapat dengan cara prototipe, analisis informasi, alur kerja, dan pemetaan proses.

3.     Penyimpanan (Store)

Setelah pengetahuan dianggap penting bagi organisasi, semua pengetahuan disimpan sebagai komponen aktif dalam organisasi dengan terstruktur yang memungkinkan pengetahuan dapat dimanipulasi, diambil, dan dibagikan secara efisien oleh pihak internal organisasi.

4.     Membagikan (Share)

Aspek pengetahuan diambil dari memori organisasi untuk disebarluaskan dan dikomunikasikan. Berbagi pengetahuan dapat dilakukan dengan program pelatihan dan bimbingan dalam lingkungan pekerjaan. Semakin matang sebuah organisasi, semakin efisien media saluran komunikasinya dan semakin cepat waktu untuk berbagi pengetahuan. Fase ini juga dapat dilihat sebagai jembatan penghubung serta aliran aliran hulu ke hilir dalam mempraktikkan pengetahuan.

5.     Menggunakan (Use)

Setelah dibagikan aset pengetahuan dapat digunakan dan diterapkan di seluruh organisasi untuk memecahkan masalah, membuat keputusan, meningkatkan efisiensi, atau mempromosikan pemikiran inovatif intervensi serta bantuan dari seorang ahli mungkin diperlukan untuk menerapkan pengetahuan dengan benar dan efisien.

6.     Pembelajaran (Learn)

Aset pengetahuan dapat digunakan sebagai dasar untuk menciptakan aset pengetahuan yang baru dan menyempurnakan. Penggunaan pengetahuan dapat memberikan pengalaman berharga karena memberikan dampak pengetahuan pada lingkungan kerja yang melibatkan integrasian, penghubungan, penggabungan, dan internalisasi pengetahuan.

7.     Improvisasi (Improve)

Asep pengetahuan dikemas kembali untuk disimpan atau direferensikan sehingga nilainya dapat dimanfaatkan secara efektif dan masa depan. Peningkatan ini adalah titik keputusan untuk aset pengetahuan untuk diarsipkan, tetap digunakan, atau ditransfer keluar organisasi untuk digunakan lebih lanjut.

B.    Knowledge

Pengetahuan sebagai modal, harus dapat ditukarkan, dan harus bisa berkembang menjadi pengetahuan yang kontekstual, relevan, dan dapat ditindak lanjuti.

Jenis dan bentuk pengetahuan

1.     Tacit Knowledge

-        Pengetahuan yang sulit diartikulasikan, dituliskan dalam kata-kata, teks, maupun gambar

-        Tersimpan dalam pikiran manusia, sulit diformulasikan (misalnya keahlian

-        seseorang)

-        Penting untuk kreatifitas dan inovasi

-        Dikonversikan ke eksplisit dengan eksternalisasi

-        Misalnya pengalaman bertahun-tahun yang dimiliki oleh ahli

2.     Explicit Knowledge

-        Pengetahuan yang telah ditangkap dan dinyatakan dalam kata-kata, teks, maupun gambar

-        Telah ada dalam bentuk konkret/nyata

-        Dapat dikodifikasi/formulasi

-        Dikonversikan ke tacit dengan pemahaman dan penyerapan

-        Misalnya dokumen, database, materi audio visual

C.    KMS Manage

Manajemen Pengetahuan dilaksanakan dalam sistem pengelolaan pengetahuan, atau Knowledge Management System (KMS). Sebagian besar organisasi yang menerapkan KMS, menggunakan pendekatan tiga cabang untuk mengelola pengetahuannya, yaitu manusia (People), proses (Process), dan teknologi (Technology).

D.    Knowledge Repository

Knowledge Repository disebut juga experience bases atau corporate memories adalah gudang berbasis komputer yang bersifat online untuk menyimpan kepakaran, pengetahuan, pengalaman dan dokumentasi tentang suatu domain kepakaran tertentu yang dapat berupa koleksi pasif maupun koleksi aktif (Puspita).

Jenis Knowledge Repository:

1.     External knowledge repositories (competitive intelligence).

2.     Structured internal knowledge repositories (research report).

3.     Informal internal knowledge repositories (lessons learned).

Elemen Knowledge Repository

1.     Declarative knowledge.

Konsep, Kategori, Definisi, Asumsi (what)

2.     Procedural knowledge.

Proses, Events, Aktifitas, Aksi, Manual (how, know-how)

3.     Causal knowledge.

Rasional keputusan (why)

4.     Context.

Kondisi keputusan (care why)

E.    Knowledge Management Activities

Menurut Frappaolo dan Toms (Dewiyana, 2006), fungsi knowledge management adalah Externalization, Internalization, Intermediation, Cognition, dan Measurement (Riadi, 2002).

1.     Externalization

Transfer pengetahuan dari pikiran pemiliknya ke tempat penyimpanan (repository) eksternal, dengan cara se-efisien mungkin. Externalization dengan demikian adalah menyediakan sharing pengetahuan.

2.     Internalization

Pengambilan (extraction) pengetahuan dari tempat penyimpanan eksternal, dan penyaringan pengetahuan tersebut untuk disediakan bagi pencari yang relevan. Pengetahuan harus disajikan bagi pengguna dalam bentuk yang lebih cocok dengan pemahamannya. Maka, fungsi ini mencakup interpretasi format ulang penyajian pengetahuan.

3.     Intermediation

Peran perantara transfer pengetahuan antara penyedia dan pencari pengetahuan. Peran tersebut untuk mencocokkan (to match) kebutuhan pencari pengetahuan dengan sumber pengetahuan secara optimal. Dengan demikian, intermediation menjamin transfer pengetahuan berjalan lebih efisien.

4.     Cognition

Fungsi suatu sistem untuk membuat keputusan yang didasarkan atas ketersediaan pengetahuan. Cognition merupakan penerapan pengetahuan yang telah berubah melalui tiga fungsi terdahulu.

5.     Measurement

kegiatan knowledge management untuk mengukur, memetakan dan mengkuantifikasi pengetahuan korporat dan performance dari solusi knowledge management. Fungsi ini mendukung empat fungsi lainnya, untuk mengelola pengetahuan itu sendiri.

F.     Knowledge <anagement Development

Knowledge Development merupakan suatu tahap dimana setelah sumber–sumber pengetahuan didapatkan pada tahap knowledge acquisition, selanjutnya setiap manajemen pada suatu organisasi atau perusahaan berusaha untuk membuat ataupun mengembangkan setiap kemampuan atau pengetahuan yang belum ada di dalam organisasi atau perusahaan serta yang belum ada keberadaannya di dalam atau di luar perusahaan. Pada knowledge development ini difokuskan terhadap pembangunan kemampuan serta pengetahuan baru, produk - produk baru, serta ide – ide yang belum terpikirkan sebelumnya dan banyak melakukan proses efisiensi lainnya (Darudiato & Setiawan, 2013).

G.    Strategies for Successful Knowledge Management Implementation

Knowledge Management Strategy yang baik sangat penting untuk keberhasilan setiap inisiatif manajemen pengetahuan, dan harus menjadi salah satu langkah awal dalam penerapan manajemen pengetahuan di organisasi. Menerapkan manajemen pengetahuan harus dilakukan dalam konteks strategi yang disepakati. Strategi ini memastikan bahwa hasil pelaksanaan manajemen pengetahuan selaras dengan pendekatan bisnis proses saat ini, ditargetkan pada masalah yang tepat, dan terkoordinasi dengan inisiatif perubahan lainnya. Dalam strategi manajemen pengetahuan visi, misi dan objektifitas dari pengelolaan knowledge yang mendukung visi, misi dan objektifitas organisasi (Munawar, 2018).

1.     Tetapkan metodologi KM

2.     Tunjuk seorang penunjuk jalan

3.     Meminta bantuan seorang ahli

4.     Kelola pengetahuan yang berpusat pada pelanggan

5.     Kelola kompetensi inti

6.     Kolaborasi dan inovasi

7.     Belajar dari praktik terbaik

8.     Perluas sumber pengetahuan

9.     Menghubungkan komunitas keahlian (komunitas praktik)

10.  Laporkan nilai pengetahuan

H.    Knowledge management and AI

Intelligent agents adalah software yang mempelajari tentang bagaimana manusia melakukan tugas-tugasnya dan kemudian software tersebut memberikan bantuan pada tugas-tugas tersebut. Ada banyak jenis intelligent agents. Di dalam Knowledge Management System, intelligent agents bisa membantu dalam berbagai bentuk. Pada umumnya, digunakan untuk memperoleh dan mengidentifikasi knowledge (Larasindo, 2019).

Di dalam definisi Knowledge Management, AI jarang disebut. Namun, dalam praktiknya, berbagai macam metode dan aplikasi AI dilekatkan dalam banyak Knowledge Management System, baik oleh para vendor maupun oleh para pengembang sistemnya. Berbagai metode AI bisa membantu dalam mengidentifikasi keahlian, memunculkan knowledge secara otomatis dan semi-otomatis, menyediakan antarmuka melalui pemrosesan bahasa alami (natural language processing), dan sangat cerdas dalam mencari knowledge melalui intelligent agents. Berbagai metode AI terutama expert systems (sistem pakar), neural networks (jaringan syaraf tiruan), fuzzy logic (logika samar), dan intelligent agents yang digunakan dalam Knowledge Management System.

Daftar Pustaka

Darudiato, S., & Setiawan, K. (2013). Knowledge Management: Konsep dan Metodologi. 15.

Larasindo. (2019). Knowledge Management. Diambil kembali dari Larasindo: http://larasindo.or.id/teknologi-informasi-dalam-knowledge-management-safrin-heruwanto/

LinovHR. (2020, Juni 15). Knowledge Management: Pengertian dan Manfaat untuk Perusahaan. Diambil kembali dari LinovHR: https://www.linovhr.com/knowledge-management/#:~:text=Manfaat%20Knowledge%20Management&text=Mempercepat%20akses%20informasi%20dan%20pengetahuan,proses%20bisnis%20organisasi%20atau%20perusahaan

Munawar, I. (2018). Strategi dalam Pengelolaan Pengetahuan dari beberapa sumber. 2.

Noviyanto. (t.thn.). Sistem Penunjang Keputusan. Depok: Universitas Gunadarma.

Puspita, R. (t.thn.). Perangkat Manajemen Pengetahuan . Bandung: Universitas Komputer.

Riadi, M. (2002, September 03). Knowledge Management (Pengertian, Fungsi, Komponen, Jenis, Level dan Siklus). Diambil kembali dari Kajian Pustaka: https://www.kajianpustaka.com/2020/09/Knowledge-Management.html#:~:text=Menurut%20Frappaolo%20dan%20Toms%20(Dewiyana,dengan%20sumber%20pengetahuan%20secara%20optimal.

 

Komentar